Friday, April 24, 2009

Mekah Sebagai Pusat Bumi



Makkah—juga disebut Bakkah—tempat di mana umat Islam melaksanakan haji itu terbukti sebagai tempat yang pertama diciptakan.

Telah menjadi kenyataan ilmiah bahwa bola bumi ini pada mulanya tenggelam di dalam air (samudera yang sangat luas).

Kemudian gunung api di dasar samudera ini meletus dengan keras dan mengirimkan lava dan magma dalam jumlah besar yang membentuk ‘bukit’.


Dan bukit ini adalah tempat Allah memerintahkan untuk menjadikannya lantai dari Ka’bah (kiblat).


Batu basal Makkah dibuktikan oleh suatu studi ilmiah sebagai batu paling purba di bumi.

Jika demikian, ini berarti bahwa Allah terus-menerus memperluas dataran dari tempat ini. Jadi, ini adalah tempat yang paling tua di dunia.

Adakah hadits yang nabawi yang menunjukkan fakta yang mengejutkan ini? Jawaban adalah ya.
Nabi bersabda, ‘Ka’bah itu adalah sesistim tanah di atas air, dari tempat itu bumi ini diperluas.’ Dan ini didukung oleh fakta tersebut.

Menjadi tempat yang pertama diciptakan itu menambah sisi spiritual tempat tersebut. Juga, yang mengatakan nabi yang tempat di dalam dahulu kala dari waktu menyelam di dalam air dan siapa yang mengatakan kepada dia bahwa Ka’bah adalah pemenang pertama yang untuk dibangun atas potongan dari ini tempat seperti yang didukung oleh studi dari basalt mengayun-ayun di Makkah?




Makkah Pusat Bumi




Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.

Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.

Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.

Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya.


Dan pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).

Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.

Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.

Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.

Allah berfirman di dalam al-Qur’an al-Karim sebagai berikut:

‘Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya. .’ (asy-Syura: 7)

Kata ‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam.

Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini. Selain itu, kata ‘ibu’ memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain.




Makkah atau Greenwich




Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia.


Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.

Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris.


GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris.


Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat.




Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit




Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman, ‘Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.’ (ar-Rahman:33)

Kata aqthar adalah bentuk jamak dari kata ‘qutr’ yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter.

Dari ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.

Selain itu ada hadits yang mengatakan bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka‘bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya tujuh lapisan pembentuk bumi)
Nabi bersabda, ‘Wahai orang-orang Makkah, wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya kalian berada di bawah pertengahan langit.’




Thawaf di Sekitar Makkah




Dalam Islam, ketika seseorang thawaf di sekitar Ka’bah, maka ia memulai dari Hajar Aswad, dan gerakannya harus berlawanan dengan arah jarum jam. Hal itu adalah penting mengingat segala sesuatu di alam semesta dari atom hingga galaksi itu bergerak berlawanan dengan arah jarum jam.

Elektron-elektron di dalam atom mengelilingi nukleus secara berlawanan dengan jarum jam. Di dalam tubuh, sitoplasma mengelilingi nukleus suatu sel berlawanan dengan arah jarum jam. Molekul-molekul protein-protein terbentuk dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam. Darah memulai gerakannya dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam.

Di dalam kandungan para ibu, telur mengelilingi diri sendiri berlawanan dengan arah jarum jam. Sperma ketika mencapai indung telur mengelilingi diri sendiri berlawanan dengan arah jarum jam. Peredaran darah manusia mulai gerakan berlawanan dengan arah jarum jamnya. Perputaran bumi pada porosnya dan di sekeliling matahari secara berlawanan dengan arah jarum jam.

Perputaran matahari pada porosnya berlawanan dengan arah jarum jam. Matahari dengan semua sistimnya mengelilingi suatu titik tertentu di dalam galaksi berlawanan dengan arah jarum jam. Galaksi juga berputar pada porosnya berlawanan dengan arah jarum jam.

Saturday, April 18, 2009

Aib juvana remaja

Oleh Nurul Adlina Kamaludin dan Hafizah Iszahanid
bminggu@bharian. com.my


Remaja makin bangga, seronok buat jenayah

MEREKA mencuri, merogol, menjual diri, membunuh selain terbabit pergaduhan dan samseng. Ini bukan profil penjenayah yang diburu mahupun sudah bergelar banduan, sebaliknya senario terkini golongan pelajar yang kian membimbangkan.

MEREKA sanggup mencuri, merogol, menjual diri serta membunuh selain terbabit dalam pergaduhan dan samseng. Malah ada yang bertindak di luar batasan adab dan pegangan apabila sanggup menjual diri pada harga serendah RM50 setiap pelanggan untuk mendapatkan wang.

Ini bukanlah profil penjenayah yang diburu mahupun sudah bergelar banduan, sebaliknya senario terkini golongan pelajar yang kian membimbangkan.

Pelajar yang menjadi harapan sebagai generasi pelapis dan sepatutnya bergelut memperlengkapkan diri menjadi insan serba boleh demi masa depan, sebaliknya mencurah tumpuan dan masa muda berharga dengan melakukan pelbagai jenayah seperti mereka yang bertaraf profesional.

Atas alasan mahu mendapatkan populariti, meraih wang mudah serta mendapat perhatian rakan sebaya, pelajar berusia 13 hingga 18 tahun ini sudah tidak lagi malu melakukan jenayah.

Silap jika ada yang beranggapan ini trend semasa bersifat sementara dan hanyalah gelojak jiwa muda remaja yang lebih suka mencuba perkara baru.

Buktinya, statistik serta kajian pihak berkuasa, badan bukan kerajaan (NGO) serta institusi pengajian tinggi tempatan, menunjukkan betapa jenayah pelajar di dalam mahu pun di luar sekolah, bukan lagi sesuatu yang boleh dipandang ringan.

Ia diakui sendiri Ketua Polis Negara, Tan Sri Musa Hassan, minggu lalu yang memetik statistik menunjukkan peningkatan kes jenayah bunuh, rogol, samun, merusuh, mencuri dan kesalahan lain membabitkan anak muda itu.

Selain peningkatan kes, jumlah tangkapan pelajar berumur antara 13 hingga 18 tahun juga turut mencatatkan peningkatan berbanding tahun sebelumnya.

Buktinya, bagi sepanjang 2007, sejumlah 1,836 kes jenayah dilaporkan dengan 3,383 pelajar ditahan. Angka itu meningkat sebanyak 382 kes kepada 2,218 kes tahun lalu yang menyaksikan seramai 3,725 pelajar ditahan.

Belum pun reda kejutan akibat kenyataan Musa, Naib Pengerusi Yayasan Pencegahan Jenayah Malaysia, Tan Sri Lee Lam Thye pula mendedahkan, dalam tempoh dua bulan pertama tahun ini saja, seramai 295 pelajar berusia antara 13 hingga 18 tahun terbabit pelbagai kes jenayah termasuk membunuh.

Sambil mengakui trend itu amat membimbangkan, Lee berkata kebanyakan pelajar itu terbabit dalam kes curi motosikal selain kes pecah rumah, mencederakan orang lain dan rogol. Lebih menyedihkan, walaupun kelab pencegahan jenayah sudah dilancarkan di 3,764 sekolah sejak 1994, ia ternyata tidak berjaya membendung kadar peningkatan jenayah di kalangan pelajar.

Keadaan juga tiada jauh bezanya di sekolah. Hasil kajian Petunjuk Keselamatan dan Jenayah di Sekolah anjuran Universiti Malaya yang diumumkan tahun lalu, menunjukkan empat masalah utama di sekolah adalah kecurian, buli, pergaduhan dan gangsterisme atau samseng.

Kajian setahun pada 2006 - 2007 dilakukan Pensyarah Fakulti Pendidikan UM Profesor Madya Dr Tie Fatt Hee, membabitkan 740 responden di kira-kira 12 sekolah di Wilayah Persekutuan, Selangor, Negeri Sembilan, Melaka, Pulau Pinang, Terengganu, Sabah dan Sarawak.

"Kajian awal ini cuma membabitkan pelajar berusia 16 tahun yang disifatkan tahap usia penting sebelum memasuki Tingkatan Lima dan seterusnya menyertai masyarakat. Apa yang boleh dirumuskan, jenayah di sekolah tetap berlaku sama ada di kawasan bandar mahu pun luar bandar.

"Bagi saya, perkembangan ini amat membimbangkan biarpun hakikatnya jenayah di sekolah ini masih dianggap terkawal jika dibandingkan dengan bilangan murid di seluruh negara," kata Dr Tie ketika ditemui, baru-baru ini.

Lebih membimbangkan, katanya, 46 peratus responden itu mengakui pembelajaran mereka terganggu akibat ancaman jenayah di sekolah yang sekali gus boleh menjejaskan pencapaian akademik mereka.

"Kita perlu ingat, masalah disiplin di sekolah ini bukanlah sesuatu yang berlaku secara tiba-tiba sebaliknya ia membabitkan proses yang berpanjangan. Seperti juga penyakit, ia mempunyai simptom atau petanda awal tertentu yang perlu ditangani seberapa segera.

"Jika ia dibiarkan melarat, tanpa sebarang tindakan oleh pihak sekolah, jenayah ini boleh melarat melangkaui kawasan sekolah."

Dr Tie yang berpengalaman luas dalam bidang pendidikan dan undang-undang, berkata apa yang menyedihkan, majoriti pelajar yang ditemui menerusi kajian itu, mengakui menjadikan kawan atau rakan sebagai rujukan utama dalam sistem sokongan mereka.

"Di mana peranan ibu bapa dan guru-guru yang sepatutnya di hierarki atas sistem sokongan itu dan menjadi tempat utama pelajar mengadu masalah mereka? Ini jelas menjadi satu kepincangan kerana kita perlu sedari, ada bahayanya apabila pelajar menjadikan rakan sebagai pakar rujuk mereka, terutama jika rakan itu juga bermasalah."

Sehubungan itu, beliau menegaskan, sudah tiba masanya semua pihak - ibu bapa, sekolah dan masyarakat menggembleng tenaga bagi mengatasi masalah jenayah di kalangan pelajar ini.

"Guru yang menyedari pelajar bermasalah perlu segera memaklumkan kepada pihak sekolah bagi tindakan susulan termasuk memanggil ibu bapa dan pihak polis. Ibu bapa pula harus bersikap prihatin apabila dipanggil dan bukannya menuding jari ke arah pihak sekolah.

"Selain itu, kita juga harus menerapkan kepentingan kaedah pendidikan berkaitan undang-undang yang mana pelajar didedahkan dengan jenayah dan jenis hukuman serta hak mereka," katanya.

INFO: Masalah juvana

5.4 juta pelajar di seluruh negara

Indeks pembabitan pelajar dalam jenayah 0.03 peratus berbanding jumlah keseluruhan

Usia pelajar bermasalah 13 - 18 tahun

Statistik polis: 2007 - 1,837 kes jenayah dan 3,383 pelajar ditahan; 2008 - Meningkat kepada 2,218 kes dan 3,725 pelajar ditahan.

Kajian Institut Penyelidikan Pembangunan Belia Malaysia dengan kerjasama Pusat Pengajian Psikologi dan Pembangunan Malaysia, 48.1 peratus mat rempit berpunca akibat kebosanan, 38 peratus bertujuan mengisi masa lapang dan 27.8 peratus dipengaruhi kawan.

Yayasan Pencegahan Jenayah Malaysia - Seramai 295 pelajar terbabit dalam pelbagai jenayah sepanjang tempoh dua bulan pertama tahun ini.

Kajian Universiti Malaya - masalah disiplin utama di sekolah adalah kecurian, buli, pergaduhan dan gangsterisme

Monday, April 13, 2009

Muslimah Sejati


Daripada Umm Salamah, isteri Nabi SAW, katanya(di dalam sebuah hadis yang panjang): Aku berkata, “Wahai Rasulullah! Adakah wanita di dunia lebih baik atau bidadari?” Baginda menjawab, “Wanita di dunia lebih baik daripada bidadari sebagaimana yang zahir lebih baik daripada yang batin.” Aku berkata, “Wahai Rasulullah! Bagaimanakah itu?” Baginda menjawab, “Dengan solat, puasa dan ibadat mereka kepada Allah, Allah akan memakaikan muka-muka mereka dengan cahaya dan jasad mereka dengan sutera yang berwarna putih,berpakaian hijau dan berperhiasan kuning….(hingga akhir hadis)” (riwayat al-Tabrani).

Terkejut bila membaca hadis ni dan ingin berkongsi bersama rakan-rakan lain. Sungguh tinggi darjat wanita solehah, sehingga dikatakan lebih baik daripada bidadari syurga. Semoga hadis ini menjadi inspirasi bagi kita semua dalam memperbaiki diri agar menjadi lebih baik daripada bidadari syurga. InsyaAllah.. Tapi, bagaimana yang dikatakan wanita solehah itu? Ikuti kisah berikut, semoga kita sama-sama beroleh pengajaran.

Seorang gadis kecil bertanya ayahnya, “Ayah ceritakanlah padaku perihal muslimah sejati?” Si ayah pun menjawab, “Anakku,seorang muslimah sejati bukan dilihat dari kecantikan dan keayuan wajahnya semata-mata. Wajahnya hanyalah satu peranan yang amat kecil,tetapi muslimah sejati dilihat dari kecantikan dan ketulusan hatinya yang tersembunyi. Itulah yang terbaik”. Si ayah terus menyambung, “Muslimah sejati juga tidak dilihat dari bentuk tubuh badannya yang mempersona,tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya yang mempersona itu".

"Muslimah sejati bukanlah dilihat dari sebanyak mana kebaikan yang diberikannya ,tetapi dari keikhlasan ketika ia memberikan segala kebaikan itu.Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.Muslimah sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa,tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara dan berhujah kebenaran". Berdasarkan ayat 31,surah An Nurr,Abdullah Ibnu Abbas dan lain-lainya berpendapat, "Seseorang wanita islam hanya boleh mendedahkan wajah,dua tapak tangan dan cincinnya di hadapan lelaki yang bukan mahram". (As syeikh said hawa di dalam kitabnya Al Asas fit Tasir).

“Janganlah perempuan -perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga menghairahkan orang yang ada perasaan dalam hatinya,tetapi ucapkanlah perkataan yang baik-baik”. (surah Al Ahzab:32).

“Lantas apa lagi ayah?”sahut puteri kecil terus ingin tahu. “Ketahuilah muslimah sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian grand tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya melalui apa yang dipakainya. Muslimah sejati bukan dilihat dari kekhuwatirannya digoda orang di tepi jalanan tetapi dilihat dari kekhuwatirannya dirinyalah yang mengundang orang tergoda"..

"Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa redha dan kehambaan kepada TUHAN nya,dan ia sentiasa bersyukur dengan segala kurniaan yang diberi.Dan ingatlah anakku muslimah sejati bukan dilihat dari sifat mesranya dalam bergaul tetapi dilihat dari sejauh mana ia mampu menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul”.

Konokokoro and arisHa27(n.d) . retrieved on April 12, 2009 from www.iluvislam. com

Sunday, April 12, 2009

Ibnu Sina (Avicenna)


IBNU SINA yang lebih dikenali di Barat dengan nama Avicenna mempunyai nama lengkap Abu Ali al-Huseyn bin Abdullah bin Hassan Ali bin Sina. Beliau merupakan seorang yang berbangsa Parsi. Menurut Ibnu Abi Ushaybi’ah ia lahir pada tahun 375H, di desa Afshanah dekat kota Kharmaitan Propinzi Bukhara, Afghanistan.

Pelajaran pertama yang diterimanya pada zaman kanak-kanak adalah Al-Quran dan sastera yang didapati olehnya secara tidak formal. Ia mula belajar pada usia 5 tahun. Sementara itu sewaktu berumur 10 tahun, beliau telah berjaya menghafal Al-Quran. Pada masa umurnya meningkat 18 tahun Ibnu Sina telah menjadi “Doktor Di Raja”. Disamping itu, Ibnu Sina juga telah menguasai seluruh cabang ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti tafsir, fiqh, perbandingan agama (ushuluddin) , tasawuf dan sebagainya sudah dikuasainya ketika baru berusia 10 tahun. Pada masa kecilnya, ia dibimbing dan dididik oleh Abu Abdullah Natili, seorang sahabat karib ayahnya, dan ayahnya sendiri. Antara bidang ilmu yang berjaya dikuasainya termasuklah dalam bidang falsafah, kedoktoran, geometri, astronomi, muzik, syair, teologi, politik, matematik, fizik, kimia, sastera dan kosmologi.

Ensiklopedia Kedoktoran Pertama

Pada usia 21 tahun, ketika berada di Kawarazm, ia mulai menulis karyanya yang pertama yang berjudul “Al-Majmu” yang mengandungi berbagai ilmu pengetahuan yang lengkap. Kemudian ia melanjutkan menulis buku-buku lain. Nama-nama buku yang pernah dikarang Ibnu Sina, termasuk yang berbentuk risalah ukuran kecil, dimuat dan di himpun dalam satu buku besar yang berjudul “Essai de Bibliographie Avicenna” yang dihasilkan oleh Pater Dominican di Kairo. Antara yang terkandung dalam buku tersebut termasuklah buku karangan yang amat terkenal iaitu Al-Qanun Fit–Tibb.

Teori-Teori Anatomi Dan Fisiologi

Teori-teori anatomi dan fisiologi dalam buku-buku beliau adalah menggambarkan analogi manusia terhadap negara dan mikrokosmos (dunia kecil) terhadap alam semester sebagai makrokosmos (dunia besar).Misalnya digambarkan bahawa syurga kayangan adalah bulat dan bumi adalah persegi dan dengan demikian kepala itu bulat dan kaki itu empat persegi. Terdapat empat musim dan 12 bulan dalam setahun, dengan itu manusia memiliki empat tangkai dan lengan (anggota badan) mempunyai 12 tulang sendi. Hati (heart) adalah ‘pangeran’-nya tubuh manusia, sementera paru-paru adalah ‘menteri’-nya. Leher merupakan ‘jendela’-nya sang badan, manakala kandung empedu sebagai ‘markas pusat’-nya. Limpa dan perut sebagai ‘bumbung’ sedangkan usus merupakan sistem komunikasi dan sistem pembuangan.

Sementara itu “Canon of Medicine” memuatkan pernyataan yang tegas bahawa “darah mengalir secara terus-menerus dalam suatu lingkaran dan tak pernah berhenti” . Namun ini belum dapat dianggap sebagai suatu penemuan tentang srikulasi darah, kerana bangsa cina tidak membezakan antara urat-urat darah halus (Veins) dengan pembuluh nadi (arferies). Analogi tersebut hanyalah analogi yang digambarkan antara gerakan darah dan siklus alam semesta, pergantian musim dan gerakan-gerakan tubuh tanpa peragaan secara empirik pada keadaan yang sebenarnya.

Pengaruh Ibnu Sina (Avicenna)

Pengaruh Ibnu Sina sebagai seorang failasuf dan doktor perubatan dalam kebudayaan Eropah adalah luas. Buku karangannya al-Qanun Fit- Tibb (Peraturan Perubatan) terdiri daripada 14 jilid, telah dianggap sebagai himpunan perbendaharaan ilmu perubatan. Ilmu perubatan moden banyak mendapat pelajaran daripada Ibnu Sina, dari segi pengunaan ubat, diagnosis dan pembedahan.

Terjemahan Dan Bahan Rujukan al-Qanun Fit- Tibb


Pada abad ke 12M Gerard Cremona yang berpindah ke Toledo, Sepanyol telah menterjemahkan buku Ibnu Sina ke bahasa Latin. Buku ini menjadi buku rujukan utama di universiti-universi ti Eropah hingga 1500M. Bukunya telah disalin (cetak ) sebanyak 16 kali dan 15 edisi dalam bahasa Latin dan sebuah edisi dalam bahasa Yahudi (Hebrew). Disamping itu buku tersebut turut diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris, Perancis , Sepanyol dan Itali. Pada abad ke 16M, buku ini dicetak 21 kali.

Al-Qanun Fit-Tibb juga digunakan sebagai buku teks kedoktoran di berbagai universiti di Perancis. Misalnya di Sekolah Tinggi Kedoktoran Montpellier dan Louvin telah menggunakannya sebagai bahan rujukan pada abad ke 17 M. Sementara itu Prof. Phillip K. Hitpi telah menganggap buku tersebut sebagai “Ensiklopedia Kedoktoran”.

Penulis- penulis Barat telah menganggap Ibnu Sina sebagai ‘Bapa Doktor’ kerana Ibnu Sina telah menyatupadukan teori perubatan Yunani Hippocrates dan Galen dan pengalaman dari ahli-ahli perubatan dari India dan Parsi dan pengalaman beliau sendiri.

Perintis Pengenalan Penyakit Saraf

Al-Qanun Fit-Tibb telah membincangkan serta mengenegahkan mengenai penyakit saraf. Buku tersebut juga telah mengajar mengenai cara-cara pembedahan dimana telah menekankan keperluan pembersihan luka. Malahan di dalam buku-buku tersebut juga dinyatakan keterangan–keteranga n dengan lebih jelas di samping hiasan gambar-gambar dan sketsa-sketsa yang sekaligus menunjukkan pengetahuan anatomi Ibnu Sina yang luas.

Ibnu Sina- Sebagai Seorang Doktor

Ibnu Sina pernah di beri gelaran sebagai “Medicorum Principal” atau “Raja Diraja Doktor” oleh kaum Latin Skolastik. Antara gelaran lain yang pernah diberikan kepadanya adalah sebagai “Raja Ubat”. Malahan dalam dunia Islam, ia dianggap sebagai “Zenith”, puncak tertinggi dalam ilmu kedoktoran. Ibnu Sina menjadi “Doktor Di Raja” iaitu doktor kepada Sultan Nuh 11 bin Mansur di Bukhara pada tahun 378H/997M iaitu ketika beliau berusia 18 tahun. Pada waktu itu penyakit sultan dalam keadaan parah dan tidak ada doktor lain yang berjaya mengubati baginda. Akan tetapi berkat pertolongan Ibnu Sina baginda kembali pulih.

Penemuan-Penemuan Baru

Ibnu Sina dikenali sebagai seorang saintis yang banyak memberikan saham terhadap dunia ilmu pengetahuan melalui penemuan-penemuan barunya. Antara sumbangan beliau adalah di dalam bidang geografi, geologi, kimia dan kosmologi.

Bidang Geografi

Ibnu Sina merupakan seorang ahli geografi yang mampu menerangkan bagaimana sungai-sungai berhubungan dan berasal dari gunung-ganang dan lembah-lembah. Malahan ia mampu mengemukakan suatu hipotesis atau teori pada waktu itu di mana gagal dilakukan oleh ahli Yunani dan Romani sejak dari Heredotus, Aristoteles sehinggalah Protolemaious. Menurut Ibnu Sina “gunung-ganang yang memang letaknya tinggi iaitu lingkungan mahupun lapisannya dari kulit bumi, maka apabila ia diterajang lalu berganti rupa dikarenkan oleh sungai-sungai yang meruntuhkan pinggiran-pinggiran nya. Akibat proses seperti ini, maka terjadilah apa yang disebut sebagai lembah-lembah.”

Bidang Geologi, Kimia Dan Kosmologi

Sumbangan Ibnu Sina dalam bidang geologi, kimia serta kosmologi memang tidak dapat di sangsikan lagi. Menurut A.M.A shushtery, karangan Ibnu Sina mengenai ilmu pertambangan (mineral) menjadi sumber geologi di Eropah. Dalam bidang kimia, ia juga meninggalkan penemuan-penemuan yang bermanafaat. Menurut Reuben Levy, Ibnu Sina telah menerangkan bahawa benda-benda logam sebenarnya berbeza antara satu dengan yang lain. Setiap logam terdiri dari berbagai jenis. Penerangan tersebut telah memperkembangkan ilmu kimia yang telah dirintis sebelumnya oleh Jabbir Ibnu Hayyan, Bapa Kimia Muslim. Sebahagian daripada karyanya yang dapat dicatat disini adalah daripada:

Bidang logika “Isaguji”, “The Isagoge”, ilmu logika Isagoge.
Fi Aqsam al-Ulum al-Aqliyah (On the Divisions of the Rational Sciences) tentang pembahagian ilmu-ilmu rasional.
Bidang metafizika , “Ilahiyyat” (Ilmu ketuhanan)
Bidang psikologi , “Kitab an-Nayat” (Book of Deliverence) buku tentang kebahagiaan jiwa.
Fiad-Din yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin menjadi “Liber de Mineralibus” yakni tentang pemilikan (mimeral).
Bidang sastera arab “Risalah fi Asab Huduts al-Huruf” ,risalah tentang sebab-sebab terjadinya huruf.
Bidang syair dan prosa “Al-Qasidah al- Aniyyah” syair-syair tentang jiwa manusia.
Cerita-cerita roman fiktif , “Risalah ath-Thayr” cerita seekor burung.
Bidang politik “Risalah as-Siyasah” (Book on Politics) – Buku tentang politik.

Sumbangan Ibnu Sina

Ibnu Sina telah memperkembangkan ilmu psikologi dalam perubatan dan membuat beberapa perjumpaan dalam ilmu yang dikenali hari ini sebagai ilmu perubatan psikosomatics “psychosomatic medicine”. Beliau memperkembangkan ilmu diagnosis melalui denyutan jantung (pulse diagnosis) untuk mengenal pasti dalam masa beberapa detik sahaja ketidak - seimbangan humor yang berkenaan. Diagnosis melalui denyutan jantung ini masih dipratikkan oleh para hakim (doktor-doktor muslim) di Pakistan, Afghanistan dan Parsi yang menggunakan ilmu perubatan Yunani. Seorang doktor tabii dari Amerika (1981) melapurkan bahawa para hakim di Afghanistan, China, India dan Parsi sanggat berkebolehan dalam denyutan jantung di tempat yang dirasai tetapi mutunya yang pelbagai. Ini merangkumi:

Kuat atau denyutan yang lemah.
Masa antara denyutan.
Kandungannya lembap di paras kulit dekat denyutan itu dan lain-lain lagi.

Dari ukuran-ukuran denyutan jantung seseorang hakim mungkin mengetahui dengan tepat penyakit yang dihinggapi di dalam tubuh si pesakit.

Ibnu Sina menyedari kepentingan emosi dalam pemulihan. Apabila pesakit mempunyai sakit jiwa disebabkan oleh pemisahan daripada kekasihnya, beliau boleh mendapati nama dan alamat kekasihnya itu melalui cara berikut:

Caranya adalah untuk menyebut banyak nama dan mengulanginya dan semasa itu jarinya diletakkan atas denyutan (pulse) apabila denyutan itu terjadi tidak teratur atau hampir-hampir berhenti, seseorang itu hendaklah mengulang proses tersebut. Dengan cara yang sedemikan, nama jalan, rumah dan keluarga disebutkan. Selepas itu , kata Ibnu Sina, “Jika anda tidak dapat mengubat penyakitnya maka temukanlah si pesakit dengan kekasihnya, menurut peraturan syariah maka buatlah.” (Terjemahan) .

Ibnu Sina adalah doktor perubatan yang pertama mencatatkan bahawa penyakit paru-paru (plumonary tuberculosis) adalah suatu penyakit yang boleh menjangkit (contagious) dan dia menceritakan dengan tepat tanda-tanda penyakit kencing manis dan masalah yang timbul darinya. Beliau sangat berminat dalam bidang mengenai kesan akal (mind) atas jasad dan telah banyak menulis berkenaan gangguan psikologi.

Beliau telah menghasilkan 250 buah karya dan masih kekal hingga ke hari ini dan termasuklah 116 buah karyanya dalam bidang “Ilmu Perubatan. Banyak karyanya ditulis dalam bahasa Arab dan juga beberapa dalam bahasa Parsi. “Qanun Fitt Tibb” adalah karyanya yang termasyur , paling selalu dicetak di Eropah pada zaman “Renaissance”. Karya Qanun itu telah mempunyai pengaruh yang asas dalam ilmu perubatan di Eropah pada zaman Renaissance dan telah menjadi buku rujukan yang utama di universiti-universi ti Eropah hingga ke abad 17M.

Penutup

Ibnu Sina meniggal dunia di Hamdan, dalam usia 58 tahun pada bulan Ramadhan 428H/1037M. Ia dimakamkan di sana. Dalam rangka memperingati 1000 tanun hari kelahirannya (Fair Millenium) di Tehran pada tahun 1955M ia telah dinobatkan sebagai “Father of Doctor” untuk selamanya-selamanya dan di sana (Tehran) telah dibangunkan sebuah monemun sejarah untuk itu. Makam beliau di Hamdan telah di kelilingi oleh makam-makam doktor islam yang lain. Hal ini menyebabkan ahli-ahli ilmu yang terkemudian merasa megah kalau dimakamkan di tanah perkuburan di mana “zeninth” itu dimakamkan.







RUJUKAN

Baharudin Yatim & Sulaiman Nordin. 1997. Sains Menurut Perspektif Islam: Pusat pengajian umum UKM, Bangi.
Baharudin Yatim & Sulaiman Nordin. 1997. Islam Al-Quran dan Ideologi Masa Kini: Pusat Pengajian Umum UKM, Bangi
H. Zainal Abidin Ahmad. 1974. Ibnu Sina. Bulan Bintang Jakarta.

Template by - Abdul Munir - 2008